"CuKupLah SeOranG muSLim iTu, Dia MenGeTaHui KeBuRuKaNnya. KeMuDian MeLuRusKan KeBuRuKan iTu. LaLu DenGaN KeBuRuKan iTu, Dia MemPerBaiKi oRaNg LaiN"
Tuesday, August 30, 2011
Laki2 yang tak nak jadi manusia....
Monday, August 29, 2011
'Saham' Umat Islam Membeli Peluru Yahudi
Peristiwa 60 Saat Di Internet
- 1500+ postingan di blog
- 98,000 twit terbaru
- 12,000 iklan terbaru di craiglist(FJB Terbesar)
- 20,000 postingan terbaru di Tumblr
- 600 video terbaru di Youtube
- 70 Domain Didaftarkan
- 13,000 Aplikasi iPhone telah didownlod
- 320 Akun Twitter terbaru
- 100 Akun Linkedin terbaru
- 6,600 Foto dipublish di Flickr
- 125 Plugin WordPress terunduh
- 50 Core WordPress terunduh
- 79,364 Wall terkirim di Facebook
- 695,000 Status Facebook diupdate
- 510,040 Komentar muncul di Facebook
- 1,700 Aplikasi Mozilla Firefox terdownload
- 694,445 kata dicari di Google
- 168 Juta Email terkirim
- 60 Blog terbaru dibuat
- 40 Pertanyaan di Yahoo answer dan 100 jawapan diberikan
- 1,600 Orang Membaca di Scribd
- 1 Kata terdefinisi di Urban Dictonaries
- total 370,000 menit telepon di Skype
- 13,000 jam muzik streaming di Pandora
Tolong Sampaikan Sedekahku Ini Kepada Para PELACUR!!!
32 Rahsia Israel Yang Perlu Diketahui
5. Tahukah anda bahawa Israel memperuntukkan 85% air bersih hanya untuk bangsa Yahudi dan membahagikan 15% sisanya untuk seluruh penduduk Palestin yang menetap di kawasan Israel? Secara realiti, Israel memperuntukkan 85% air bersih hanya untuk 400 penduduk yahudi di Hebron, sementara 15% sisanya diberikan kepada 120 ribu penduduk Palestin di daerah itu?
Bala Allah di ambang Syawal
Diambang Syawal ini Allah swt mentakdirkan angin ribut melebihi 100 batu sejam melanda pantai timur Amerika Syarikat.
Diketika ini CNN melaporkan ombak besar, banjir kilat dan angin ribut melanda beberapa negeri di pantai timur AS. North Carolina. Delaware, Virginia, New Jersey, Philadelphia Bandaraya New York dijangka akan dilanda angin ribut Hurricane Irene awal pagi Ahad ini. Menurut BBC setakat ini 8 sudah terkorban. Difamakan semua penerbangan ke sana telah dibatalkan.
Sekuat dan sehandal AS rupanya tiada yang dapat mengatasi kekuatan dan murka Allah swt, Subhanallah!
Rupanya Eidul Fitri bukan sekadar waktu bergembira, ada juga yang Allah terus uji dan bagi saudara-saudara kita di AS dengan bencana alam ini
Semoga Allah swt melindungi mereka semua di sana. Ya Allah ampunilah dosa-dosa kami, kasihanilah kami, jangan Engkau timpakan bala bencana Kamu ke atas kami yang lemah ini
mukhlisah Nur: amik dari http://n32.blogspot.com/2011/08/bala-allah-di-ambang-syawal.html
Saturday, August 27, 2011
Ketika Allah Menjadi Alasan Paling Utama
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarrakatuh
Ketika Allah menjadi alasan paling utama, maka aku berani memutuskan untuk menikah dan menyegerakannya.
Ketika Allah menjadi alasan paling utama, maka aku berani memutuskan dengan siapa aku akan menikah.
Aku tidak banyak bertanya tentang calon suamiku, aku jemput dia di tempat yang Allah suka, dan satu hal yang pasti, aku tidak ikut men-campuri ataupun mengatur apa-apa yang menjadi urusan Allah.
Sehingga aku nikahi seorang lelaki tegar dan begitu berbakti kepada suami.
Ketika Allah menjadi alasan paling utama, maka aku berusaha sekuat tenaga untuk tidak melihat segala kekurangan suamiku, dan aku mencoba membahagiakan dia.
Ketika Allah menjadi alasan paling utama, maka menetes air mataku saat melihat segala kebaikan dan kelebihan suamiku, yang rasanya sulit aku tandingi.
Maka akupun berdoa,
"Yaa Allah, jadikan dia, seorang lelaki,suami dan ayah anak-anakku, yang dapat menjadi jalan menuju surgamu."
Sahabat-sahabat, kalau Allah menjadi alasan paling utama untuk menikah, maka seharusnya tidak ada lagi istilah, mencari yang cocok, yang ideal, yang menggetarkan hati, yang menentram-kan jiwa, yang.. yang.… yang… dan 1000 “yang”… lainnya..
Karena semua itu baru akan muncul justru setelah melewati jenjang pernikahan.
Niatkan semua karena Allah dan harus yakin kepada Sang Maha Penentu segalanya.
Sahabat-sahabat, ketika usiaku 16tahun, aku sudah memiliki niat untuk menikah, meskipun hanya sekedar niat, tanpa keilmuan yang cukup.
Karena itu, aku meminta jodoh kepada Allah dengan banyak kriteria.
Dan Allah pun belum mengabulkan niatku.
Ketika usiaku 17 tahun, semua orang-orang yang ada di sekelilingku, terutama orang tuaku, mulai bertanya pada diriku dan bertanya-tanya pada diri mereka sendiri.
Maukah aku segera menikah atau mampukah aku menikah?
Dalam doaku, aku kurangi permintaanku tentang jodoh kepada Allah.
Rupanya masih terlalu banyak.....
Dan Allah pun belum mengabulkan niatku.
Ketika usiaku masih 17 tahun, aku bertekad, bagaimanapun caranya, aku harus menikah.
Saat itulah, aku menyadari, terlalu banyak yang aku minta kepada Allah soal jodoh yang aku inginkan.
Mulailah aku mengurangi kriteria yang selama ini menghambat niatku untuk segera menikah, dengan bercermin pada diriku sendiri.
Ketika aku minta yang tampan, aku berpikir sudah cantikkah aku?
Ketika aku minta yang cukup harta, aku berpikir sudah cukupkah hartaku?
Ketika aku minta yang baik, aku berpikir sudah cukup baikkah diriku?
Bahkan....
Ketika aku minta yang soleh, bergetar seluruh tubuhku sambil berpikir panjang di hadapan cermin, sudah solehahkah aku?
Ketika aku meminta sedikit, Ya Allah, berikan aku jodoh yang sehat jasmani dan rohani dan mau menerima aku apa adanya, masih belum ada tanda-tanda Allah akan mengabulkan niatku.
Dan ketika aku meminta sedikit, sedikit, sedikit, lebih sedikit,
"Ya Allah, siapapun lelaki yang langsung menerima ajakanku untuk menikah tanpa banyak bertanya, berarti dia jodohku."
Dan Allahpun mulai menujukkan tanda-tanda akan mengabulkan niatku untuk segera menikah.
Semua urusan begitu cepat dan mudah aku laksanakan.
Alhamdulillah, ketika aku meminta sedikit, Allah memberi jauh lebih banyak.
Sahabatku,bertahun harus aku lewati dengan sia-sia hanya karena permintaanku yang terlalu banyak.
Aku yakin, sahabat-sahabat jauh lebih mampu dan lebih baik daripada aku.
Aku yakin, sahabat-sahabat tidak perlu waktu bertahun untuk mengurangi kriteria soal jodoh.
Harus lebih cepat!!!
Terus berjuang saudaraku, semoga Allah merahmati dan meridhoi kita semua.
Subhaanakalloohumma wa bihamdika, asyhadu allaa ilaaha illaa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik.
Wassalamu'alaikum wa rahmatullah wa barakatuh
Mukhlisah Nur: terdiam seketika membaca penulisan ini di sini
Friday, August 26, 2011
Fatwa Islam Tidak Menyukai Cuti ?
apapun, dalam kesedihan, aku tak nak ulas apa2...just nak share....selamat membaca:
[GEMPAR!!]: Fatwa Islam Tidak Menyukai Cuti (?)
Izinkan saya mengeluarkan kata-kata kontroversi. Perlu juga saya keluarkan, biarpun saya tahu akibatnya orang akan berpusu-pusu mengecam saya.
Saya rasa, ingin saya “fatwakan” di sini betapa Islam sebenarnya membenci cuti. Apa? Islam membenci cuti? Ya, itulah fatwa saya, Islam sebenarnya membenci cuti. Maka Malaysia sedang melakukan suatu perkara yang sangat bertentangan dengan Islam, lantaran Malaysia adalah sebuah Negara yang maha kaya dengan cuti.
Tapi, kenapa bisa ada fatwa yang sebegitu sekali? Sebab, bila cuti, bererti pejabat-pejabat kerajaan akan tutup. Bila pejabat kerajaan tutup, maka kita tidak dapat berurusan. Bukan urusan bank, atau urusan nak buat passport atau I.C, atau urusan pembayaran bil, atau urusan-urusan lainnya yang dihiraukan, tapi betapa di Malaysia , seakan-akan jika ada seseorang mahu memeluk Islam, ia hanya dapat dilakukan pada waktu pejabat sahaja. Ya, waktu pejabat sahaja.
Inilah yang sangat menghairan saya. Entah sejak bila wujud fatwa sebegini, iaitu seseorang manusia yang berminat untuk memeluk Islam, hanya akan sah keislamannya, apabila ianya didaftar di pejabat Agama, di hadapan pegawai agama (atau tepatnya ketuanya sahaja atau tok kadi), pada waktu pejabat sahaja. Di luar waktu itu, maka maaf, “tiada keIslaman buatmu.” Waduh…. persis ungkapan “tiada maaf buatmu.”
Lebih malang lagi, proses keislaman seseorang itu harus mengambil masa yang panjang, dengan menyelusuri proses birokrasi yang kejam, tapi, dalam urusan sunat-menyunat dan penukaran nama kepada nama Islam, harus dilakukan dengan serta-merta! Pelik, seakan menyunatkan orang lebih utama daripada memintanya mengucapkan syahadah. Aneh, seakan nama Chew atau Chai atau Ah Seng atau Pradip yang tidak membawa sebarang maksud, adalah haram digunakan dalam Islam, tapi nama-nama seperti Awang atau Wan atau Tengku yang juga tidak membawa sebarang maksud, bahkan tidak bisa dieja dalam bahasa arab pun (lantaran bahawa arab tak mengenal huruf “nga” atau “G”) bisa pula diberikan pengecualian. Aduh… bagaimana bisa wujud diskriminasi kaum dalam Islam? Saya sangkakan, Islam adalah rahmatan lil ‘alamin (rahmat bagi sekelian alam), rupanya Islam hanyalah rahman lil Melayu sahaja.
Lebih aneh, sebarang nama berbunyi kecinaan atau keindiaan atau kenepalan harus segera diIslamkan/ diarabkan, tapi kenapa nama-nama orang Putih tak pernah pula ditegur? Lihatlah sahaja masyarakat kita, lihatlah sahaja artis-artis, berapa ramai di kalangan umat kita yang kini mengimplementasikan trend mutakhir mengguna-pakai nama orang putih? Ada sesiapa boleh khabarkan pada saya maksud nama Sofea Jane? Jane tu dalam bahasa arab maksudnya apa? Jin ke? Atau Diana Danielle? Dan lain-lain seumpamanya? Sedar tidak sedar, kita telah menunjukkan diskriminasi di sini. Nama-nama cina dan India kita larang, tapi nama-nama melayu yang tiada makna kita halalkan. Bahkan, nama-nama orang putih pun tak pernah menjadi masalah buat kita. Lalu, Islam pun terprotret dengan gambaran “kasta”, di mana cina dan India hanya selaknya menjadi orang islam second class, sedang orang putih tetap menjadi bangsa kebanggaan dan ikutan.
Ketika gereja-gereja membuka “kaunter” untuk orang memeluk agama mereka 24 jam, ketika gelombang pemurtadan beralun ombak dengan berbondong-bondongan (berbondong-bondong orang murtad), ketika golongan free thinker semakin mendapat perhatian dan tempat (mungkin kerana free kot…), orang-orang yang mahu memeluk islam pula tersekat dengan syarat-syarat yang sangat memalukan: pengIslaman anda hanya di waktu pejabat.
Ini bererti, untuk menggalakkan dan membolehkan lebih ramai orang memeluk Islam, kita harus panjangkan atau setiap harikan waktu pejabat. Bererti tiada cuti. Oleh itu, saya memfatwakan betapa islam tak menyukai cuti, untuk membolehkan lebih ramai orang memeluk islam. Hahaha…..
p/s – fatwa ini bisa berubah bahkan terbatal, andainya Jabatan agama lebih “mesra pelanggan” dan lebih bersungguh-sungguh membantu pengIslaman orang ramai.
p/s 2 –Maaf saya kepada artis-artis yang saya gunakan sebagai contoh.
p/s 3 – sesiapa yang nak melenting membaca fatwa saya ini, saya minta anda bantu dulu orang-orang yang bersungguh mahukan Islam tapi tersekat dek sikap birokrasi gila Jabatan Agama, seperti cleaner tempat saya, sebelum anda mencaci-maki saya. Itu jauh lebih bermanfaat berbanding anda sekadar menjadi pengkritik yang lepas tangan. Saya tunggu bantuan anda.
Mukhlisah Nur: amik dari Email
Faridul Farhan Abd Wahab “Jadilah Dai’e, bukannya mufti”
"Copy & Paste"
Marilah kita mengambil manfaat daripada kata Khalifah Umar bin Abd al-Aziz, "Barangsiapa melakukan suatu pekerjaan tanpa ilmu pengetahuan tentang itu maka apa yang dia rosakkan lebih banyak daripada apa yang dia perbaiki" (Jami' Bayan al-'Ilm wa Fadhlih, karangan Ibn 'Abd al-Barr). Kita juga patut merasa gentar dengan firman Allah swt yang telah menyebutkan "Dan janganlah kamu mengikut sesuatu yang kamu tidak ketahui kerana Sesungguhnya pendengaran kamu, penglihatan kamu dan hati kamu semuanya akan ditanya dan dipersoalkan. " (Surah Al-Isra : 36) dan firmanNya yang lain " Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan sahaja. Sungguh sangkaan mereka langsung tidak membawa manfaat pada mereka (dalam membawa mereka) kepada kebenaran sedikitpun" (Surah Yunus : 36).
Alangkah malangnya kita, andai usaha kita yang kita sangkakan sebagai usaha untuk membantu agama Allah SWT rupanya menjadi sia-sia akibat sikap kita yang tidak mahu terlebih dahulu memastikan kesahihan bahan yang kita dapati itu; apakah ia membantu kefahaman ummah terhadap peri pentingnya kembali kepada ketulenan agama sepertimana yang difahami oleh para salafussolihin terhadap Islam yang diturunkan kepada Rasulullah atau pun semakin membantu mereka menjauhi salafussolihin.
Allah SWT memberi amaran yang cukup jelas di dalam firmanNya, "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya? Iaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahawa mereka berbuat sebaik-baiknya. " (Al Kahfi : 103-104). Cukuplah kita menjadi pendusta dengan kita menyampaikan segala apa yang kita baca dan dengar tanpa terlebih dahulu memeriksa kesahihannya.
Kadang-kadang kita merasa kagum secara melulu terhadap mereka yang digelar ulama tanpa melihat di mana pendirian mereka, apakah mereka itu penyokong tariqat sufi, apakah mereka itu ahli kalam dan sebagainya. Masalah dengan umat Islam kita di Malaysia ini, sesiapa sahaja yang balik daripada Timur Tengah atau mempunyai Sijil Agama itu terus sahaja di anggap ustaz, ulama dan sebagainya.
Saya pernah berhadapan dengan seorang sahabat yang mengambil Syariah tahun dua di universiti tempatan yang sanggup menyorok di dalam bilik sehingga luput waktu Subuh semata-mata takut terserempak dengan sekumpulan pelajar dari jemaah tabligh. Tidaklah saya bermaksud untuk mengatakan semua pelajar jurusan agama begitu, malah ramai mereka ini yang bersusah payah untuk mendalami agama kita setulen-tulen fahaman golongan salafussolihin sampai mereka ini dikeji dan difitnah seperti membawa fahaman wahabi dan sebagainya. Biarlah saya tekankan di sini, dalam kita memilih guru, ulama dan sebagainya untuk mengambil pengetahuan agama kita, biarlah kita melihat sumber pengambilan mereka. Apakah mereka mengambil pengambilan mereka dari salafussolihin atau pun tidak.
Jika tidak, maka tidak kiralah sama ada beliau pengarang kepada 105 buah kitab dan mendapat pula sanjungan orang ramai, maka kuranglah manfaat yang boleh kita ambil daripada mereka kerana kita yang mengakui ahlu sunnah wal jamaah ini amatlah menitik beratkan akan ketulenan pemahaman agama kita daripada golongan awal umat ini. Jika kita mengambil enteng perkara ini, segala macam fahaman pelik akan turut menjadi sebahagian daripada agama kita seperti fahaman golongan jihadi yang mengebom sesuka hati atas nama jihad atau pun golongan sufi yang mengamalkan zikir-zikir pelik atas nama tazkiyatun-nafs.
Sesungguhnya, zaman kita ini semakin sikit manusia yang ingin benar-benar berada di jalan salafussolihin, eloklah kita mengambil ikhtibar daripada hadith Rasulullah SAW: Sesungguhnya sesiapa yang hidup selepas aku pasti akan melihat perselisihan yang banyak. Maka berpeganglah kamu pada Sunnah aku dan sunnah khulafa Ar-Rasyidin yang diberi pertunjuk selepas aku . Peganglah ia (sunnah) sesungguh-sungguhny a sehingga kalau pun kamu terpaksa mengigitnya dengan gigi geraham kamu. Dan berhati-hatilah kamu dengan perkara baru ! Sesungguhnya setiap perkara baru (dalam agama) ialah bid'ah ! dan setiap bid'ah itu sesat ! (Hadith Sahih , riwayat Tirmidzi (no.2676) , Abu Daud (no. 4607) dan Ahmad (no.12561).
Tidaklah bererti ramainya pengikut, tinggi pula sanjungan masyarakat bererti dialah yang sepatutnya menjadi pengambilan agama kita. Malah Allah memberi amaran yang jelas kepada kita; Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)." (Al An'am : 116). Akhir kata, eloklah kita mengambil ikhtibar daripada kata-kata seorang tabiin, Muhammad bin Sirrin, "Sesungguhnya ilmu adalah agama, maka lihatlah dari siapa kalian mengambil agama kalian" (Diriwayatkan oleh Muslim). Wallahualam.
Tidaklah saya menghalang untuk `forward' atau `copy and paste' bahan-bahan bermanfaat, cuma kajilah kesahihan bahan tersebut. Begitu juga dalam kita mengagumi seseorang tokoh, janganlah cepat memuji orang tanpa melihat latar pengambilan ilmunya lalu kita sebar-sebarkan kegemilangannya kepada orang lain. Begitulah juga jangan kita cepat mengeji orang tanpa melihat latar pengambilannya. Saya memohon maaf kalau tulisan ini menggores hati sesiapa. Saya juga manusia yang lemah, tidak lari daripada salah silap.
Saya menulis ini atas kesedaran terhadap firman Allah SWT ,"Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf mencegah dari yang mungkar" (At Taubah : 71). Marilah kita tolong menolong dalam perkara makruf dan tolong menolong dalam mencegah yang mungkar. Saya mendoakan kita semua tetap dalam manhaj golongan awal ummah. Wallahualam.
Mukhlisah Nur: amik dari email Alief Azizi, 26 Julai 2007
Wednesday, August 24, 2011
Cinta Tersulam Redha
Jangan dikira pasangan yang sudah bercinta sekian lama,saat menikah akan terus mencintai pasangannya. Dan jangan dikira pasangan yang tidak melalui fasa percintaan akan sulit mencintai pasangannya setelah bernikah. Cinta itu ibarat pohon.Akarnya tumbuh ketika kita mulai berinteraksi dengan pasangan kita.Cinta pun akan bersemi ketika kita mulai menerima segala kelebihan dan kekurangan pasangan kita.Kita sirami dan pupuk ia dengan kasih sayang dan perhatian. Ia akan mekar dan berbuah ranum ketika kita berusaha memberi yang terbaik untuk pasangan kita. Namun ia tidak akan tumbuh begitu sahaja. Ia perlu dirawat dan dijaga dari penyakit dan hama yang menganggu.
Di antara kegembiraan, kesedihan dan kehibaan…’I will marry a stranger!’…Namun aku pasrah…
Jam 8.00 malam
‘Yang mana satu ek…?’
‘Yang itukan?’..
‘Iskh..bukan lah..itu kawan dia’..
‘OOo..ye ke..hurm…. takde beza pun…Mana satu ni?’
‘Aku terima nikahnya Najdatul ‘Iffah binti Umar Faruq dgn mas kahwinnya 80 ringgit tunai….’.
‘‘Iffah dah jadi zaujah!’ Bisik Wafa’ sahabatnya seusai akad itu dan di saat aku menadah tangan berdoa. Tidak semena-mena beberapa titis air mata gugur keribaanku. Terselit juga hiba walaupun pada hakikatnya hati aku teramat gembira..
Detik-detik ijab kabul itu. Sungguh ia merupakan sebuah momentum sederhana yang memiliki energi potensi dasyat untuk mengubah kehidupan dua anak manusia yang akan menjadi sepasang suami istri. Pernikahan adalah sebuah kerja besar yang menunggu kita.Kita tidak akan lagi merasa bahagia atau sedih sendiri. Malahan sudah tidak boleh melakukan banyak hal dengan menuruti keinginan sendiri. Kini telah hadir seseorang yang mencintai kita dan harus juga kita cintai, yang memperhatikan dan perlu kita perhatikan, tempat curahan hati, berkongsi rasa, canda, tangis, bahagia, susah dan marah. Dan seseorang itu adalah suami yang Allah berikan padaku….
Bila ada keindahan,
Yang mewujud utuh..
Dalam seluruh dimensi..
Dan menyentuh utuh..
Sepenuh rasa di jiwa,
Itulah detik ijab qabul..
Selamanya..
Indahnya nyata..
insyaAllah
. "Assalamualaikum!’ sapa satu suara.Aku masih tidak mampu untuk mendongak, melihat wajahnya itu. Aku berteleku dan terus menunduk. Ruang di antara para tetamu wanita di hadapanku di buka untuk lelaki tersebut mendekatiku. Aku bertambah gementar…Namun terus menghulurkan tanganku buatnya, lalu disarungkan sebentuk cincin emas ke jari manisku. Kerlipan cahaya dari berbelas kamera membuatku terus berpeluh-peluh. Dia lantas keluar tanpa berkata apa-apa. Mungkin dia segan dan malu, aku menebak. Mana tidaknya, puluhan akhawat memenuhi segenap ruang yang ada di bilik kecil itu.
‘Tak sempat lagi tengok muka dia’
‘Tak sempat ke?Tak berani ke?Ke malu?’ Wafa’ masih tersengih memerli.
‘Semualah sekali. Eh, dia ada kat mana sekarang?’
‘Makan kot…kat luarlah..pergilah tengok,’
‘Tak mahulah. Segan sangat-sangat. Dahlah tak kenal. Dia balik lepas jamuan. Esok akan datang semula’.
…
Aduhai…
Akhawat yg ada geli hati agaknya melihat gelagat ‘Iffah. Mana tidaknya. Muka suami pun tak pernah dilihat Dah akad nikah pun masih belum melihat. Esoklah nampaknya rezekinya di waktu kenduri.
Di malam akadnya itu, dia masih belum bersama suaminya. Orang tua-tua kata tak elok selepas bernikah duduk sekali. Mesti tunggu majlis rasminya keesokan harinya.
Di saat itu dia masih membayangkan wajah suaminya yang hanya dilihatnya lewat gambar foto yang dikirimkan oleh ustaznya, perantara yang menjodohkan antara dia dan suaminya.
Di saat itu juga, memori lama terimbau kembali.
Dia masih teringat di saat dia ditanyakan adakah mahu dia berumah tangga dengan pemuda itu. Oleh kerana kepercayaan yang telah lama dibaja kepada manusia yang sudah lama mendidiknya, ’Iffah menyatakan persetujuannya. Bukan tergesa-gesa, tidak juga tanpa berfikir panjang. Malah, dia telah mempertimbangkannya sejak sekian lama.
Dia sangat mahukan pernikahannya hanyalah semata-mata kerana Allah. Dia mahu tindakannya itu disandarkan kerana Allah. Dia mahu berkarya untuk mengeratkan kasih dan produktif memaknai cinta tanpa mengharapkan balasan manusia, hattakan suaminya sendiri. Dia mahu cintanya itu bersumberkan kecintaan kepada Ilahi. Kecintaan yang benar-benar hidup dan menghidupkan…
‘Iffah sedar keputusannya menyerahkan segala urusan baitul muslimnya pada jemaah untuk mengatur dan memilih pasangan hidupnya membuktikan sedalam mana intima’ dan kepercayaannya pada jemaah dan manusia yang bertanggungjawab menjaganya.
Memasuki alam pernikahan memerlukan akar yg cukup kuat. Ibarat sebuah bangunan, semakin berat beban yang diterima, maka akan semakin kukuh struktur asas yang dibuat. Semakin teliti penelitian yang akan dibuat ke atas bangunan yang di buat. Bukan sahaja pada struktur asas ,tetapi kekuatan pendukungnya yang lain.
Dan semenjak hari itu,setiap detik menjelangnya merambat begitu lambat, di lautan hati yang penuh bunga,senyum bertebaran di wajah-wajah cerah, yang kian berseri.
Seiring makin mendekatnya detik-detik penuh bersejarah itu, ’Iffah,seorang gadis biasa yang fitrahnya manusia, kadangkala tersadung juga. Hampir tergelincir ke lembah yang tidak diingininya. Dia mahu memelihara suci hubungan itu. Biarlah tiada ada noda. Biarlah bahagia itu bermula pada detik pernikahan itu sendiri.
Perbincangan mereka awalnya sangat terpelihara. Hanya sekadar atas urusan yang perlu dan di ‘cc’ kan pada mereka yang selayaknya.
ustaz….Ukhti…
Entah di mana ana harus mulakan…agak segan menulis kata2 walaupun tidak nampak rupa, malu pula untuk menuturkan bahasa di khalayak kalian berdua….Ana pun tidak pasti atas dasar mana ana menulis email ini, yang pastinya, aqidah ISLAM lah yang menghubungkan kita semua, tidak perlu la didetailkan lagi…Ustaz dan ukhti maklum dan jelas di dalam perkara ini insyaAllah.. ..Ana pasti ukhti iffah jelas di atas apa yang telah berlaku sebelum ini, resume telah diterima dan dibaca, boleh kata masing2 faham tidak perlu diterangkan mengapa dan siapa kerna semua itu sudah diserahkan kepada murabbi kita …ana hanyalah insan lemah yang menyerahkan segala yang berlaku kepada Allah s.w.t….semoga Allah berikan yang terbaik buat kita semua….. Tidak lain dari sini, ana hanyalah meminta keizinan menyatakan persoalan dengan tenang kepada ukhti iffah di atas perancangannya di dalam perkara ini, ana perlu lebih jelas tentang apa yang difikirkan oleh enti. …….
Perbincangan sering berlaku lewat email dan ‘yahoo messenger’. Atas alas an untuk menguruskan hal-hal bersangkut paut dengan pernikahan. Namun setelah beberapa kali berhubung sudah muncul pula icon yg mampu menggetarkan hati-hati manusia yang menanti saat yang dirasakan manis itu. Ada juga email yang terlepas dan tidak di ‘cc’ kan pada orang lain. Astaghfirullah! Pada mulanya berchatting sedaya upaya dielakkan. Namun akhirnya ‘Iffah pasrah. Tunduk pada hatinya yang seakan rindu melihat icon senyum itu menyala. Dan akhirnya syaitan itu menang jua. Walaupun tiada bicara yang melekakan. Namun cukuplah ucapan ‘doakan diriku pejuang sejati’ mampu menggetarkan dan mengusik hatinya itu. Entah mengapa saat pernikahannya itu dirasakan terlalu lama.
Thariq zayyad : ok ukht, ana undur dulu…
‘iffah : ok, jaga diri ..
Thariq zayyad : doakan diriku pejuang ISLAM sejati =)
‘iffah..insyaALlah. . wassalam..
Thariq :wslm wr wbt..
Mungkin berbaur semangat perjuangan, tetapi sebenarnya ia cukup palsu! Sayang sungguh sebagai pekerja islam yang kononnya membina bangunan Islam, tetapi dalam masa yang sama meruntuhkannya. Prinsip-prinsip pergaulan dilanggar, kata-kata walaupun sebentar mampu membuka ruang fitnah. Memang di mata manusia biasa apalah sangat perbuatan itu. Mereka akan berkahwin! Tapi jiwa orang mukmin yang sensitif, yang peka dengan maksiat-maksiat kecil, dia tahu perbuatannya itu tidak diredhai oleh Allah swt. Cepat-cepat dia beristighfar. Biarlah dia bersabar asalkan pernikahannya nanti adalah suci.
Alhamdulillah, Allah tidak membiarkan ia berlaku lama. Akhirnya ada yang dapat menghidu dan menegur. Aduh..malu sungguh dirinya pada Allah! Dirinya sering dianggap hebat dan cukup tsiqah tetapi kalah pada naluri rindunya. Walaupun sekadar icon =) namun dia merasakan itu satu noda besar untuknya!
Ruang dialog hati,
dalam kesedaran cinta ilahi,
sebagai sebenar-benar cinta.
Kita membangun sebuah pernikahan kerana cinta kita kepada Allah. Kita ingin selalu menyempurnakan cinta itu maka kecintaan kepada Allahlah adalah yang lebih utama perlu kita perhatikan demi kelangsungan pernikahan kita di dunia dan akhirat. Tentunya kita tidak ingin membawa pernikahan kita semakin jauh dariNya kerana peluang. Kita mudah terbawa arus lantaran selalu sebuk dan lalai dengan pernikahan itu. Mudah lari dari syariatnya.. Midah tertipu zahirnya dalam kebaikan. Kerana itu, kita perlu membangun sebuah komitmen denganNya dahulu sebelum menjalin komitmen dengan pasangan hidup kita…
Cinta bukan kerana keindahan yang tampak di mata..
Tetapi kerana yang menyatukan hati dan jiwa…
Akhirnya, segalanya ditinggalkan kerana Allah. Dia tidak sanggup lagi membiarkan fitnah berlaku ke atas hatinya. Komitmen dengan Allah swt dibutuhkan kerana dia bertekad membangunkan mahligai rumah tangga semata-mata mencari ridhaNya. Ingin membangunkan mahligai pernikahan dengan nuansa cintaNya dan cinta kepadaNya….
kala cinta bertanya pada cinta..
imanlah jawabnya..
Azan subuh yang berkumandang mengejutkan aku dari lamunan . Tidak disedari masa berlalu begitu cepat sekali. Kedengaran diluar suasana kelam kabut…bunyi kaca dan suara saudara mara hiruk pikuk di luar.
Baru aku teringat, hari itu adalah kenduri walimahku setelah akad semalam. Aku tersenyum sendirian. Di manakah suamiku? Bilakah dapat aku menatap wajahmu duhai kekasih?
Di sini teduh hadir kukuh,
Di kelopak cerah segala bunga,
di pucuk-pucuk hijau segala rasa..
Alhamdullillah, kenduri berjalan dengan lancar hari itu. Ramai sungguh teman-teman yang hadir mengucapkan tahniah dan menyerikan lagi suasana. Aku sempat mencuri pandang ke arah suamiku. Itupun setelah disuruh oleh sahabatku. Mana tidaknya seorang di hulu, seorang ke hilir. Penat sungguh sanak saudara menyuruh kami berjalan berdua-duaan. Sungguh aku tak mampu menahan getaran hatiku berada di samping seorang lelaki asing yang tak pernah kukenal mahupun kulihat! Namun hatiku pasrah dan menerima seadanya. Biarlah proses taaruf kami berjalan selepas ini. Dan insyaAllah kami akan mengenali keluarga besar masing-masing juga. Biarlah hari ini kami kelihatan seperti dua makhluk asing pun!
Mulai detik itu, kami melayari bahtera ini dengan keindahan dan kecintaan yang sebenar. Benarlah apabila syariat dipatuhi, manisnya pernikahan itu benar-benar dirasai. Di saat itu kisah cinta agung Khadijah r.a dan Muhammad saw kita selusuri. Betapa suburnya pohon cinta itu, akar-akarnya menghujam di hati, batangnya kukuh, rantingnya menjulang ke langit, daunnya rimbun, buahnya ranum,menaungi dan memberi kebahagiaan kepada sepasang jiwa.
Benarlah… nyata pernikahan juga memerlukan keperluan emosional yang tinggi. Hubungan dua insan yang saling memahami, empati, toleransi dan motivasi. Perlunya ada penyelarasan dan keselarian emosi. Tambahan lagi ketika awal pernikahan, banyak saat-saat yang cukup terduga, oleh itu sabar dan iman harus diutamakan. Penyelarasan ini tidak akan terjadi serta merta, seperti antena radio atau tv yang perlu diputar-putar untuk mendapat gelombang yang betul, maka penyelarasan antara dua jiwa ini juga memerlukan banyak percubaan. Ini akan terjadi sepanjang pernikahan kita hingga ke akhir hayat. Sabar dan syukur memudahkan kita memandang segala permasaalah kita dengan jiwa yang jernih…
Aku benar-benar bersyukur atas apa yang dianugerahkan padaku hari ini. Sungguh tidak ternilai cintaNya padaku….
‘ Ya Allah. dimana lagikah dapat ku temui cinta sejati..
kecuali pada cintaMu..
ke mana lagikah hati ini harus berlabuh..
kecuali pada kasihMu..
Jadikanlah hati yg lemah ini yaAllah..
tertambat kukuh hanya padaMU..
Aku mohon redha atas segenap keputusanMu
kesejukan setelah matiku..
kenikmatan memandang wajahMu..
dan kerinduan untuk berjumpa denganMu..
Ampunilah diri ini yang tidak beharga Ya Allah ..
Penuhilah kehinaannya dengan keindahan maghfirahMu’
Thank you.
"The believers, in their love, mercy, and kindness to one another are like a body: if any part of it is ill, the whole body shares its sleeplessness and fever" -Prophet Muhammad (P.B.U.H.)
Best Regards,
Faridul Farhan Abd Wahab
Electrical Engineer
Jimah O&M Sdn. Bhd.
2 x 700MW Coal Fired Power Plant Project
PT 7308 & PT 7309,
Mukim Jimah, Daerah Port Dickson,
Negeri Sembilan Darul Khusus.
(Tel: 06-658 1158/ 06-658 1149 Ext: 1090)
Email: faridul@jimahev.com
visit http://www.harunyahya.com